Sakarin (C7H5NO3S)
merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa manis 200-700 kali sukrosa (yang biasa disebut gula).
PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN SAKARIN
Ø
Alat
dan Bahan
a.
Alat
§
Labu
Erlenmeyer
§
Corong
pisah
§
Pemanas
Bunsen
§
Penyaring
§
Corong
§
Penangas
air
§
Buret
§
Statip
|
§
Pipet
tetes
§
Cawan
porselin
§
Lempeng
tipis aluminium silikagel G
§
Bejana
tertutup (camber)
§
Sinar
UV
|
§
H2SO4 10%
§
Etil
asetat
§
Fase
gerak (eluen): n-Butanol 8 mL (40): etanol 0,8 mL (4): NH4OH 0,2
mL (1): air 1,8 mL (9) + 2 tetes eter.
§
Standar
baku sakarin: 10 mL Sakarin + 10 mL air
|
§ HCl 5%
§ Chloroform
§ Etanol
§ NaOH 0,1 N
§ Indikator BTP
§ Air suling
§ Pelarut NH4OH: H2O:
etanol (5:5:10)
§ Na2SO4 anhidrit
|
Ø Prosedur
Kerja :
a.
Uji Kualitatif
- 100 mL Sampel dimasukkan dalam corong pisah, ditambah dengan H2SO4 10%.
- Larutan di ekstraksi 1 kali dengan 25 ml etil asetat.
- Lapisan etil asetat disaring dengan Na2SO4 anhidrit dan ditampung dalam cawan.
- Filtrat dikeringkan di atas penangas air.
- Disiapkan lempeng tipis dengan ukuran yang sesuai camber yang berisi eluen.
- Standar sakarin ditotolkan pada lempeng tipis.
- Sampel yang telah dikeringkan dilarutkan dengan pelarut campuran NH4OH: H2O: etanol (5:5:10), beberapa tetes sampel ditotolkan pada lempengan dengan bantuan mikrokapiler (2-4 pengambilan).
- Lempengan dimasukkan dalam camber kromatrografi hingga mencapai batas garis.
- Lempengan dikeringkan dan dilihat dibawah sinar UV.
- Warna ungu menunjukkan sampel positif mengandung sakarin.
b.
Uji Kuantitatif
- 50 mL sampel dipipet dan ditambahkan 2 mL HCl 5%.
- Endapan diekstraksi sebanyak 3 kali dengan larutan campuran chloroform dan etanol masing-masing 30 mL, 20 mL, dan 20 mL.
- Hasil ekstraksi dikeringkan.
- Ditambahkan 50 mL aquadest.
- Sampel dititrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator BTB (Brom Thimol Blue).
- Titik akhir titrasi ditandai dengan warna biru sebagai pertanda bahwa zat-zat tersebut telah habis bereaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar